Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Akulturasi dan Relasi interkultural

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Sebagai contoh, masyarakat pendatang berkomunikasi dengan masyarakat setempat dalam acara syukuran, secara tidak langsung masyarakat pendatang berkomunikasi berdasarkan kebudayaan tertentu milik mereka untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kebudayaan setempat. Hamid Mowlana juga menyebutkan bahwa interkultural sebagai Human flow across national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan menurut Fred E. Jandt mengartikan interkultural sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda bud

Pengertian dan Tujuan dari psikologi lintas budaya dan Hubungannya dengan Disiplin ilmu lain

Pengertian dan tujuan dari lintas budaya :         Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara ubaha psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.Psikologi lintas budaya juga cabang psikologi yang (terutama)menaruh perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuandengan mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda. Tujuan yang pertama yang paling nyata ialah pengujian kerampatan (generality)pengetahuan dan teori psikolos yang ada. Tujuan ini pernah diuraikan oleh J.W. Whiting (1968). Ia mengatakan bahwa kita menggunakan psikologi lintas budaya melauipenggunaan data “beragam orang dari seantero dunia semata-mata untuk mengujihipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan prilaku manusia”. Dawson (1971)mengajukan tuju

transmisi budaya dan biologis pola serta awal perkembangan dan pengasuhan

bentuk transmisi budaya : 1. Sosialisasi Sosisalisasi adalah proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota. 2. AKULTURASI   Kehadiran orang Belanada di Indonesia, yang kemudian jadi penguasa, sangat mempengaruhi gaya hidup, bentuk bangaunan tradisional, serta fungsi ruangannya. Selain itu, alat perlengkapan rumah tangga yang biasa dipakai sehari-hari oleh rakyat pribumi juga mengalami perubahan. Lalu tujuh unsur universal yaitu bahasa, peralatan&perlengkapan hidup, matapencarian dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, kesenian , ilmu pengetahuan dan religi juga ikut terpengeruh. Ketujuh unsur universal budaya itu bercampur dan percampuran antar

fenomena kesehatan mental dalam masyarakat

Teori menurut Fromm adalah pribadi yang teralienasi. Ia adalah orang asing bagi dirinya sendiri, sama seperti sesamanya menjadi asing baginya. Ia mengalami orang lain dari dirinya sendiri tidak sebagaimana adanya, tetapi terdirtorsi lantaran kekuatan-kekuatan bawah sadar yang bekerja di dalam dirinya. Fromm mengatakan bahwa orang yang sehat mental adalah “Orang yang Produktif”. Menurut model kesehatan mental Fromm, kepribadian yang sehat didorong oleh kebutuhan, orang yang sehat mental memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis ini secara produktif dan kreatif. Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat, Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencit

psikologi kesehatan mental

kesehatan mental: Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang di arahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan Pencegahan dari kemungkinan timbulanya kerusakan mental atau malajudjusment. Kesehatan mental terkait dengan (1) bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari; (2) bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain; dan (3) bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan. Fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama lain sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin